Selasa, 17 November 2009

Bulan pengorbanan untuk Cinta yang Hakiki

Alhamdulillah (telah datang bulan Dzulhijjah)...Wassholatu wassalamu 'ala rosulillah...

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ : وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ.

“Tidak ada hari-hari yang pada waktu itu amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi sepuluh hari pertama (di bulan Dzulhijjah).” Para sahabat radhiyallahu ‘anhum bertanya, “Wahai Rasulullah, juga (melebihi keutamaan) jihad di jalan Allah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Ya, melebihi) jihad di jalan Allah, kecuali seorang yang keluar (berjihad di jalan Allah) dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak ada yang kembali sedikitpun.”

Imam Ahmad Rahimahullah meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil takbir dan tahmid.”

Karena besarnya keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini, Allah Ta’ala sampai bersumpah dengannya dalam firman-Nya: وَلَيَالٍ عَشْرٍ “Dan demi malam yang sepuluh.” (Qs. al-Fajr: 2). Yaitu: sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah, menurut pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Katsir dan Ibnu Rajab[1], [serta menjadi pendapat mayoritas ulama].

Termasuk amal shaleh yang paling dianjurkan pada waktu ini adalah berpuasa pada hari ‘Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah)[2], bagi yang tidak sedang melakukan ibadah haji[3], karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya tentang puasa pada hari ‘arafah, beliau bersabda, أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ “Aku berharap kepada Allah puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu dan tahun berikutnya.”[4]

Juga disunnahkan puasa sembilah hari, dimulai tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah.

Dari Hunaidah bin Kholid dari isterinya, dari sebagian isteri-isteri Rasulullah –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, dia berkata: “Adalah Rasulullah –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam berpuasa pada sembilan (hari pertama) bulan Dzul Hijjah, hari ‘Asyura (sepuluh Muharram) dan tiga hari setiap bulan.”(HR. Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i).

Imam Nawawi –rahimahullah berkata tentang puasa sembilan hari pertama bulan Dzul Hijjah : “Sangat di sunnahkan.”

Mutiara hikmah :

Keutamaan 10 Hari pertama bulan Dzulhijjah...

Hari ke- 1 adalah hari di saat Alloh 'azza wa jalla mengampuni dosa Nabi Adam AS. Keutamaan ibadah di hari ini adalah Alloh akan mengampuni segala dosanya...

Hari ke- 2 adalah hari dimana Alloh mengabulkan do'a Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan, keutamaan ibadah pada hari ini adalah seperti orang yang beribadah kepada Alloh SWT selama 1 tahun serta tidak mendurhakaiNya dalam ibadahnya meskipun sekejap mata.

Hari ke- 3 adalah hari dimana Alloh mengabulkan do'a Nabi Zakariya AS. Keutamaan ibadah pada hari ini adalah Alloh SWT akan mengabulkan do'anya.

Hari ke- 4 adalah hari Nabi Isa AS dilahirkan, keutamaan beribadah pada hari ini adalah Alloh menghilangkan kesusahannya dan kefakirannya, dan di hari kiamat pergi dengan orang-orang yang baik dan yang sama mulia.

Hari ke- 5 adalah hari Nabi Musa AS dilahirkan, keutamaannya adalah terbebas dari kemunafikan dan dari siksa kubur.

Hari ke- 6 adalah hari dimana Alloh telah membuka pintu kebaikan untuk Nabi-Nya, Keutamaan beibadah pada hari ini adalah Alloh SWT memperhatikan kepadanya dengan kasih sayang dan dia tidak disiksa sesudah itu.

Hari ke- 7 adalah hari dimana semua pintu neraka Jahannam ditutup dan tidak dibuka sehingga berlalu hari yang ke-10, keutamaannya adalah Alloh menghindarkan dari padanya 30 pintu kesukaran dan membukakan 30 pintu terhadap yang mudah.

Hari ke- 8 adalah hari Tarwiyah, dia diberi pahala yang hanya diketahui Alloh sendiri.

Hari ke- 9 adalah hari 'Arafah, hari dimana Alloh menurunkan firmanNya "pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu akan agamamu dan Aku sempurnakan pula nikmatKu kepadamu." Rasulullah s.a.w. bersabda; “Berpuasa pada hari Arafah menghapuskan dosanya setahun sebelum dan setahun sesudahnya”. (Riwayat Imam Muslim)

Dari Abi Qatadah ra Baginda Rasulullah s.a.w. bersabda: Berpuasa pada hari Arafah, sesungguhnya aku mengharapkan dari Allah agar dihapuskan dosa selama satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya.

Hari ke- 10 adalah hari raya Idul Adha...Pengorbanan untuk Cinta yang Hakiki...
" barang siapa berkurban, maka mulai tetesan darah yang tejatuh di tanah, Alloh mengampuni semua dosanya dan dosa-dosa keluarganya dan barang siapa memberi makan seoarang mu'min/bersedekah dengan suatu pemberian, maka Alloh 'azza wa jalla membangkitkan pada hari Kiamat dengan selamat dan timbangannya menjadi lebih berat dari gunung uhud."

foot note :

[1] Lihat Tafsir Ibnu Katsir (4/651) dan Latha-iful Ma’aarif (hal. 20).

[2] Lihat keterangan Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam as-Syarhul Mumti’ (3/102).

[3] Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak puasa pada hari itu ketika melakukan ibadah haji, sebagaimana dalam HSR al-Bukhari (no. 1887) dan Muslim (no. 123). Lihat kitab Zaadul Ma’ad (2/73).

[4] HSR Muslim (no. 1162).

Wallohu a'lam bish showab...

"The End of The World"

"The End of The World"

Posted using ShareThis