Senin, 01 Februari 2010

akhir bahagia...chapter 2

:-( Gawat!brbahaya nki mnw
dalem kdangon tg mrki
-----------------------------------
ada apa?kenapa?apa kau baik-baik saja?
tanpa permisi, perasaan khawatir itu datang lagi, sama seperti kemarin…kekhawatiranku akanmu…

knging npo?lha le tg
bumiayu?Mas’e bdhe mrku
jam pnten?
----------------------------------

Virus mj…
----------------------------------
Dua kata dan tiga titik yang semakin membuatku khawatir, apakah ada virus varian baru yang berkembang biak menjangkiti bumi Indonesia? Aku baru pernah dengar, virus apa itu? Apa mungkin dunia sudah benar-benar hampir kiamat dengan ditandai munculnya berbagai macam penyakit baru yang dulu belum pernah ada akibat ulah manusia…?
Akhirnya aku tanyakan kepada ahlinya, yang sepertinya hampir tahu segala sesuatu…aku kerap memanggilnya “mbah google” :D…tapi satu hal, yang seandainya saja mbah yang satu ini tahu…masa depan…sayang tidak tahu…

Aku mengetikkan dua kata itu, tekan enter dan hasilnya…segala hal tentang “mj” yang muncul adalah…”Michael Jackson”…apa ini???kepalaku semakin dipenuhi tanda tanya tentang virus yang kau bicarakan…sampai di sini, aku benar-benar tidak tahu apa-apa, hingga akhirnya…

Jyan..virus merah jambu.
--------------------------------
Wah, virus apa ini? aku masih asing, sekali lagi kutanyakan pada mbah google, dengan menggati “mj” dengan merah jambu agar tidak dikira Michael Jackson…hehe
Aku semakin terkejut setelah melihat ratusan ribu hasil pencarian tentang virus merah jambu, ternyata virus ini begitu terkenal…bukan varian baru, bodohnya aku sampai belum pernah mendengarnya sekali pun, baru kali ini, benar-benar baru kali ini…kucoba membuka salah satu hasil pencarian itu…dan kekagetanku belum berakhir rupanya, setelah masuk, kubaca…virus merah jambu = virus cinta.:)

***

Aku ambil wudlu sambil membasuh perihku, aku akan sholat dhuhur dan sejenak beristirahat dulu di Masjid. ‘hanya’ itu sudah mulai tak sekedar hanya, tangan kiriku terasa sakit saat kugerakkan, kadang butuh sedikit bantuan dari tangan kananku untuk merubah posisinya. Ah, istirahat sebentar saja nanti juga sembuh, fikirku…
Mulai memikirkan strategi, apa yang harus aku lakukan agar tiba di rumah dalam keadaan tidak ada apa-apa, biasa saja. Luka di motorku jadi prioritas, luka tubuhku nomor dua. Ya, kuputuskan untuk tidak langsung pulang, ke rumah teman dan pergi ke dokternya motor. Spesialis motor kecelakaan, poles sana sini, agar terlihat seperti semula mumpung masih siang.
Segera, tapi dengan kecapatan rendah tentunya…perjalanan pulang dengan tangan kiri yang kuistirahatkan dari tugasnya memegang kemudi, jaket yang kulepas agar tidak menyentuh lukaku hingga membuatnya semakin terasa perih. Belum waktu pukul 3 aku sampai di rumah temanku, tanpa menunggu lama langsung saja kami berangkat tanpa dia bertanya ada apa? Tanpa kuceritakan apa yang telah membawaku kemari, toh nanti dia akan lihat sendiri…
Sudah hampir jam 5, setelah aku kembali dari musholla untuk sholat ‘ashar. Berharap sudah selesai. Dan memang sudah hampir selesai, tinggal penyempurnaan, tapi sudah terlalu sore…”besok ke sini lagi ya…”, “jam berapa?”, “ya setengah 9”, ok…kita lihat saja besok, tapi sampai sekarang…aku belum ke sana lagi.
Menjelang maghrib, sampailah di tempat tukang urut. Sebelum sampai rumah, aku harus
urut dulu. Karena kalau tidak…pasti serasa remuk badanku nanti malam.
Aman, semua aman…nikmati saja, dan tunggu sampai besok pagi…
Segar, bangun pagi dengan sedikit pegal-pegal. Lumayan lah, tadinya ingin kuceritakan bagian sakit-sakitnya tapi akhirnya urung aku ceritakan…:-)
Pagi ini pun, aman…tidak apa-apa, aku tidak apa-apa…hanya tangan kiri yang sepertinya sedikit saja masih ingin cuti sebentar lagi. “aku ga berangkat lah,…”, “kenapa?”, “ga pa pa”. Nikmat, nikmat, nikmat...
Bersiap sholat jum’at…aku masih belum berani mandi sejak kemarin…:D

***
Apa yang salah dengan virus mj? Virus cinta? kenapa kau bilang gawat? Apanya yang gawat? Tapi sebentar, coba aku baca lagi…sepertinya ada yang aku lewatkan tadi…

Ponakane rncang trjngkit
virus mj…


Tg dalem
----------------------------------
Cemburu, geli, bangga, hee…
Aku baru sadar setelah membaca ulang, dan untuk meyakinkan…

Waah…ojo2…kpnkane
Rencange njenengan jaler???
-----------------------------------

:-( njh
-----------------------------------

sebenarnya tak perlulah aku terlalu khawatir tentang yang satu ini (ya kan?? ), pasti kau tak kan menanggapinya, mungkin aku terlalu yakin…tapi aku berusaha untuk selalu yakin...husnudhon 
aku justru bangga dan bersyukur…
sungguh mempesona
dimanapun kau berada
masihkah perlu kau tanya?
apa yang membuatku, sangat inginkan dirimu?


Ya Alloh…kumhon., jgn jdikan
karunia yg tlah Kau
lmpahkan pdku sbg fitnah..
amin.
-----------------------------------------
Amin ya robbal ‘alamin…:-)

***

Njnengan sakit??
-----------------------------------------

sakit npo?
-----------------------------------------

njnengan drg njwb...
njnengan sakit?
-----------------------------------------

Tidak, sama sekali tidak…

***
Tetapi entah mengapa, justru sekarang terasa amat menyesakkan
Apakah sama seperti yang kau rasakan dulu?
----------------
Terkirim

***
Setidaknya tunggu sampai aku menyelesaikan ceritaku…

Ba’da Jum’at, aku memilih untuk kembali ke kamar. Mendung perlahan mulai menghiasi langit siang ini, apa yang saat ini kau lakukan?

:’-( knging npo ten prun
mndeg nki
------------------------------------------

Ada apa? (seketika aku khawatir…) mudah sekali aku khawatir…

Masya allah..kbablasen.
-----------------------------------------
***
Ternyata sudah tidak aktif lagi
Baiklah, aku akan lanjutkan ceritaku

Berharap suatu saat nanti kau akan membacanya

***
Akhirnya aku benar-benar khawatir, sangat khawatir. Apalagi setelah tau kau sendiri, tak tau arah dan hujan yang mengguyur tubuhmu. Dalam hatiku berkata, aku tak kan membiarkanmu sendiri. Tunggu aku…
The power of love…mungkin seperti itu yang kurasakan…
Sakit apa??? Sama sekali tak ada sakit yang kurasakan, segera kuberangkat, tak peduli hujan, tak peduli apa yang terjadi kemarin, satu hal yang kufikirkan…aku harus secepatnya sampai…dia sedang menungguku di sana. Dia membutuhkanku saat ini.
Kekuatan yang sama, yang datang begitu saja sepertinya sama seperti yang kurasakan di Kediri dulu. Tanpa terlalu banyak berfikir, maju ke depan…berusaha mendapatkan apa yang kau inginkan.

Di sana hujan, aku harus bawa mantel, dua, satu untuknya…
Kulihat di atas sana, memang awan hitam menggumpal, hujan deras sepertinya. Tunggu aku, aku segera datang…untukmu.
Tak seperti kemarin, aku cabut cuti tangan kiriku, karena dia ternyata telah mendapat suntikan kekuatan yang dahsyat, kupacu sekuat tenaga motorku mampu melaju…menyibak guyuran air hujan, kau harus cepat…
Alhamdulillah, berapa lama aku di jalan? Aku tak memperhatikan waktu, akhirnya aku sampai juga, aku cari sosokmu…tak kelihatan, hujan sudah agak reda, apa kau sudah pergi? Apa kau terlalu lama menungguku, hingga akhirnya kau memutuskan untuk berhenti menungguku? Sungguh, aku tak ingin membuatmu menunggu…aku berusaha secepat mungkin tuk sampai, kau dimana?

Sama sekali lupa dengan ‘hanya’ luka kecil, dan semua yang membuatku mengerang semalam…yang terfikir hanya…
Maafkan aku yang membuatmu menunggu terlalu lama…

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar