Senin, 19 April 2010

MT Golden Point - MARIO KECIL – THE WAY OF THE WARRIOR

Adik-adik dan anak-anak saya yang sangat besar potensi masa depannya,

Sahabat Indonesia yang super,
yang sedang menjadikan dirinya sebernilai yang dirasakannya,

Mudah-mudahan sapa saya di hari Sabtu yang damai ini menemui Anda dalam kejernihan pikiran dan kebeningan hati, dalam suasana akhir pekan yang indah bersama keluarga dan kerabat terkasih.

Seseorang tidak mungkin menjadikan dirinya tampil LEBIH baik daripada penghargaannya terhadap dirinya sendiri.

Maka, batas penghormatan kepada diri sendiri, adalah batas keindahan penampilan seseorang.

Sehingga,

Anda yang menghormati diri sendiri, akan berhati-hati dalam memilihkan sikap dan perilaku pribadi – yang menjadi penentu penghormatan orang lain kepada Anda.

Dengan kalimat-kalimat pembuka di atas, ijinkan saya untuk meneruskan Golden Point dalam Seri Mario Kecil ini – bagi penikmatan di ruang keluarga MTSC yang mudah-mudahan diijinkan Tuhan untuk mencapai 1,000,000 Super Fans hari ini.

Please kindly enjoy, absorb, and apply.

………..

Mario Teguh Golden Point
MARIO KECIL
THE WAY OF THE WARRIOR

………..

Sebagai anak kecil yang hidupnya pindah dari satu asrama tentara ke asrama yang lain, saya sering disedihkan karena harus berpisah dari teman-teman kecil sepermainan di satu kota, untuk memulai pertemanan di lingkungan asrama yang baru, dengan kesadaran bahwa kami akan juga berpisah – dalam satu atau dua tahun.

Mungkin itu yang mendidik saya untuk sangat sepenuhnya menenggelamkan diri dalam keindahan pertemanan – saat saya berada dalam suatu lingkungan.

Dan yang saya amati,

Anak-anak dari para perwira tinggi, tampil dengan suatu perbedaan yang sulit saya definisikan – jika dibandingkan dengan anak-anak para prajurit dan bintara.

Dan bertahun-tahun saya mengamati perilaku anak-anak yang ‘lebih berkelas’ itu, dan … inilah pelajaran yang saya dapatkan, yang kemudian menjadi salah satu disiplin saya dalam membangun Brand Pribadi MT yang sekarang menjadi nama saya, Mario Teguh.

Pengharusan.

Bencilah untuk diharuskan berlaku teratur, tetapi jangan tolak nilai yang tinggi dari kekuatan dalam keteraturan.

Siapa pun yang menginginkan kekuatan, harus membangun keteraturan.

Kemudian ternyata, bahwa …

LARANGAN ADALAH YANG MENJADIKAN.

Yang dilarang berlaku murahan, dan kemudian menurut – akan menjadi pribadi yang mahal.

Yang dilarang berlaku rendahkan, dan kemudian patuh – akan menjadi pribadi yang berderajat tinggi.

Dan yang dilarang berlaku yang menyedihkan Tuhan, dan kemudian taat – akan dimuliakan dalam kehidupan yang sejahtera dan berbahagia.

Flash back …

Sebagai anak kecil, saya tumbuh tidak menyukai larangan-larangan dari Bapak dan Ibu, terutama yang dari Bapak. Karena, Ibu saya - Sitti Marwiyah adalah pribadi mungil dan cantik yang sangat penyayang, dan mengijinkan hampir apa pun yang saya minta darinya.

Pak Gozali Teguh yang hari ini sedang dijamu Tuhan di Taman Makam Pahlawan di Malang, waktu itu adalah seorang bintara lulusan dari banyak medan tempur sejak pemerdekaan bangsa.

Dia sangat keras kepala, pemberani, pekerja keras, dan sangat jujur. Dia mengurangi kenyamanan pribadi bagi diri dan istrinya, agar anak-anak mereka makan makanan bergizi, belajar dan beristirahat dengan teratur, dan hidup dengan bersih dan sehat.

Banyak sekali keharusan dan larangan yang ditetapkan oleh Bapak kepada saya dan adik-adik saya. Saya dilarang keras berbicara kasar dan kotor, dilarang memaki, dan dilarang mencaci orang lain – betapa pun marahnya saya.

Karena, jika saya mencaci – sebetulnya saya memberikan hak kepada orang lain untuk mencaci saya.

Salah atau benar, tidak baik bagi kita untuk saling mencaci.

The Way Of The Warrior

Saya dilarang bertengkar, dilarang berkelahi;
tetapi jika untuk membela harga diri dan memang harus berkelahi – saya diharuskan untuk menang.

Tetapi, jika terpaksa kalah, saya diharuskan untuk membekaskan hukuman yang keras kepada yang mengalahkan saya – agar dia tidak berani merendahkan saya lagi.

Dengan semua ketidak-setujuan dan penolakan terhadap keharusan-keharusan dari orang tua itu, saya tumbuh sebagai anak manis yang penurut dan menghormati guru, tetapi yang tekun juga belajar bela diri dan keterampilan menggunakan senjata.

Pak Teguh pernah berkata kepada anaknya itu,

“Kamu mungkin suatu ketika akan menjadi pujangga, tetapi orang lain juga harus menghormati mu karena kemampuan mu untuk bertempur.”

Sehingga, bahkan mereka yang yakin bisa mengalahkanmu, tidak akan mencoba – karena mereka juga yakin bahwa kamu akan menjadikan mereka pemenang yang terluka hebat.

Fast Forward …

Si Mario Kecil kemudian tumbuh menjadi perwira muda dalam industri perbankan;
sebagai pemuda yang berpendidikan baik, berpikir strategis, meramahkan dan menyantunkan diri dalam pergaulan dengan orang lain, berpendapat dengan pasti, tidak takut membuat kesalahan, mengambil tanggung-jawab atas kesalahan – bahkan yang bukan salahnya, dan tidak pernah ingin berlama-lama dalam sebuah pangkat atau jabatan.

Helping Others To Win.

Konflik dalam pekerjaan?

Ya, akan selalu ada perselisihan pendapat dan perbedaan kepentingan dalam pekerjaan dan karir kita. Tetapi, jika kita berhubungan dengan orang lain dengan niat untuk menjadikan pekerjaan kita sebagai keuntungan bagi orang lain, akan lebih mudah bagi mereka untuk ‘mengijinkan’ kita berhasil – agar mereka juga diuntungkan.

Tetapi, akan selalu ada orang yang memang tujuannya adalah merendahkan orang lain, karena bagi sebagian orang yang tidak baik hatinya, ...

Satu-satunya cara untuk merasa besar, adalah membuat orang lain merasa kecil.

Tetapi, Mario Muda adalah juga pecinta Michael Jackson, dan sedikit ada miripnya dengan Mbah Surip, …
dan inilah sikap yang tersirat dalam suara dan tegak badannya, bahwa ...

I am a lover, not a fighter.
But if you have to fight me, be ready to get really hurt.
So, … love me instead.
And I will love you full.

Aku seorang yang pengasih, bukan petarung.
Tetapi jika engkau harus bertarung denganku, bersiaplah untuk betul-betul terluka.
Jadi, … pilihlah untuk menyayangiku.
Dan aku akan mengasihimu sepenuhnya.

Peperangan yang terbaik, adalah peperangan yang tidak pernah terjadi, tetapi yang kemudian meningkatkan penghormatan kepada satu sama lain.

Mario Muda tidak merasa terancam jika orang lain diuntungkannya, dan dia juga tidak merasa keberatan jika orang lain ‘memanfaatkannya.’ Dia justru menampilkan kualitas-kualitas yang bisa menguntungkan orang lain, agar orang lain-lah yang memikirkan cara-cara untuk menggunakan dirinya – bagi keuntungan mereka.

Mario Muda yakin sekali, bahwa …

Orang lain tidak mungkin mengambil keuntungan dari kita, tanpa kita juga diuntungkan.

Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, lalu mengapakan kita tersinggung jika kita dimanfaatkan?

Tujuan dari semua penghebatan diri adalah agar kita bermanfaat bagi orang lain.

Dan kemudian mudah untuk kita simpulkan, bahwa dia yang semakin bermanfaat bagi sesama, akan menjadi semakin dibaikkan kehidupannya.

Entah siapa yang meneguhkan sikap itu di hati Mario Muda saat itu, tetapi dia sudah meyakini bahwa …

Tidak ada kehidupan yang lebih indah untuk dihidupi, daripada kehidupan untuk kebahagiaan sesama.

………..


Sahabat-sahabat saya yang muda dan yang belia,

Sebetulnya, kita semua sedang menunggu ditemukan.

Pak Mario berdoa agar kalian tumbuh menjadi pribadi-pribadi hebat yang ditemukan oleh orang-orang besar yang akan meminta kalian memangku peran yang besar bagi kebaikan sesama.

Kalianlah pemilik yang sesungguhnya dari masa depan bangsa. Tumbuhlah dan jadilah pribadi-pribadi yang mengisi kehidupan ini dengan kebaikan.

Sayangi dan hormatilah Ibu dan Ayah kalian. Mereka banyak melarang kalian, karena larangan-larangan itulah yang menjadikan kalian.

Jika kalian tidak menyukai larangan dari orang tua dan guru, itu wajar – karena kalian belum mengerti guna dari larangan itu bagi kalian, dan mungkin orang tua dan guru kalian belum menemukan cara melarang yang lebih ramah.

Tetapi, janganlah kalian nanti menjadi orang dewasa yang seperti teman-teman Pak Mario yang dulu juga menolak nasehat baik, yang sekarang telah menjadi kakek dan nenek yang berharap dapat menjadi muda lagi dan mengikhlaskan diri kepada larangan yang membaikkan.

Semua orang yang menolak kebaikan saat muda, akan menjadi orang tua yang banyak ‘seandainya.’

Seandainya dulu aku lebih menyayangi orang-tua-ku, ... seandainya dulu aku menghormati guruku, ... dan seandainya aku dulu lebih patuh kepada Tuhan. Duh … seandainya …

………..

Sahabat saya yang lebih tegas dan tegar sikapnya dalam menatapkan wajah ke masa depan,

Mudah-mudahan Tuhan memperjelas pengertian Anda bagi tugas-tugas besar yang telah dirancang-Nya untuk Anda, dan mentenagai Anda dengan ‘super power’ yang Anda butuhkan untuk berperan dengan efektif bagi kebaikan hidup sesama.

Sesungguhnya, semua bibit dari super power Anda berada dalam pilihan pikiran, perasaan, dan tindakan keseharian Anda, yang akan tumbuh bersama kesungguhan Anda untuk berkembang menjadi pribadi yang mampu diberikan beban yang lebih besar.

Be good and stay super!

Sampai kita bertemu suatu ketika nanti ya? Dan kita akan banyak bercerita tentang hal-hal yang menarik dan lucu mengenai perjalanan naik menuju karir kebintangan yang kita rindukan.

Saya mohon Anda menyampaikan salam sayang dari Ibu Linna dan saya, untuk keluarga Anda tercinta.

Loving you all as always,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar